Jumat, 29 November 2013

Konsumen dan Analisis Pasar



Konsumen adalah sesorang atau pembeli, yang berhubungan dengan pencarian pemilihan pembelian penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal – hal yang melatar belakangi konsumen untuk membuat keputusan membeli suatu barang atau jasa. Jika barang yang memiliki harga rendah atau murah (low – involment) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah dan cepat sedangkan untuk barang yang memeiliki harga tinggi atau mahal (high involment) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.

Klasifikasi Konsumen
·      Konsumen akhir ( individual ) : terdiri atas individu dan rumah tangga yang tujuan pembeliannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk dikomsumsi.

·      Konsumen organisasional : terdiri atas organisasi, pemakai industri, pedagang dan lembaga non profit yang tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan kesejahteraan anggotanya.
Pendekatan dalam perilaku konsumen
Jika ingin mengetahui perilaku konsumen ada tiga proses kegiatan utama dalam melihat perilaku konsumen proses pendekatan terhadap perilaku konsumen tersebut yaitu :
·         Pendekatan interpretif
·         Pendekatan tradisional
·         Pendekatan sains marketing

Pendekatan interpretif
Pendekatan ini mengenali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya studi pendekatan interprentif dilakukan dengan cara wawancara panjang dan focus groups discussion. Hal ini di lakukan untuk mengetahui dan memahami apa makna sebuah produk atau jasa bagi konsumen dan apa yang di rasakan serta di alamai konsumen saat membeli dan memakainya

Pendekatan tradisional
Pendekatan tradisional di dasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif social ,behavioral serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan tradisional memiliki tujuan untuk mengembangkan teori dan metode yang menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen pendekatan tradisional di lakukan dengan cara eksperimen dan survey untuk menguji teori dan mencari pemahaman mengenai seorang konsumen memproses informasi ,membuat keputusan dan pengaruh lingkungan social terhadap perilaku konsumen

Pendekatan sains marketing
Pendekatan sains marketing di dasari pada teori dan metode yang di   ambil dari ilmu ekonomi dan statistika .pendekatan sains marketing di lakukan dengan cara mengembangkan dan menguji  coba model matematika berdasrkan hirarki kebutuhan manusia untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi .proses ini dikenal dengan sebutan moving rate analysis
Ketiga pendekatan yang telah dijelaskan memeiliki nilai yang tinggi memberikan pemahaman terhadap perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan level analisis yang berbeda.

Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
1. Faktor Sosial
a. Grup
Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil. Kelompok dimana orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua, meliputi primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan secondary groups yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen,Makens, 2003, pp. 203-204).

b. Pengaruh Keluarga
Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.204).

c. Peran dan Status
Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006, p.135)

2. Faktor Personal
a. Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu (Kotler, Amstrong, 2006, p.137).

b. Gaya Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, Amstrong, 2006, p.138)

c. Kepribadian dan Konsep Diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif (Kotler, Amstrong, 2006, p.140). Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.212).

d. Umur dan Siklus Hidup
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.205-206)

e. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat (Kotler, Bowen,Makens, 2003, p. 207).

3. Faktor Psikologi
a. Motivasi
Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Berdasarkan teori Maslow, seseorang dikendalikan oleh suatu kebutuhan pada suatu waktu. Kebutuhan manusia diatur menurut sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai paling tidak mendesak (kebutuhan psikologikal, keamanan, sosial, harga diri, pengaktualisasian diri). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.214).

b. Persepsi
Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.215).

c. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama (Schiffman, Kanuk, 2004, p.207).

d. Beliefs and Attitude
beliefs adalah pemikiran deskriptif bahwa seseorang mempercayai sesuatu. Beliefs dapat didasarkan pada pengetahuan asli, opini, dan iman (Kotler, Amstrong, 2006, p.144). Sedangkan attitudes adalah evaluasi, perasaan suka atau tidak suka, dan kecenderungan yang relatif konsisten dari seseorang pada sebuah obyek atau ide (Kotler, Amstrong, 2006, p.145)

4. Faktor Kebudayaan
Nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang melalui keluarga dan lembaga penting lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.129). Penentu paling dasar dari keinginan dan perilaku seseorang. Culture, mengkompromikan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan, dan perilaku yang dipelajari seseorang secara terus-menerus dalam sebuah lingkungan. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, pp.201-202).
a. Subkultur
Sekelompok orang yang berbagi sistem nilai berdasarkan persamaan pengalaman hidup dan keadaan, seperti kebangsaan, agama, dan daerah (Kotler, Amstrong, 2006, p.130). Meskipun konsumen pada negara yang berbeda mempunyai suatu kesamaan, nilai, sikap, dan perilakunya seringkali berbeda secara dramatis. (Kotler, Bowen, Makens, 2003, p.202)

b. Kelas Sosial
Pengelompokkan individu berdasarkan kesamaan nilai, minat, dan perilaku. Kelompok sosial tidak hanya ditentukan oleh satu faktor saja misalnya pendapatan, tetapi ditentukan juga oleh pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lainnya (Kotler, Amstrong, 2006, p.132).
B.     Analisis Pasar Terpenting dan Membangun Asumsi
Analisis pasar dalam hal ini meliputi analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif misalnya mengidentifikasi, memisahkan dan membuat deskripsi pasar. Sedangkan, analisis kuantitatif misalnya menghitung besarnya perkiraan penjualan satu tahun yang akan datang.
Salah satu kunci sukses penerapan konsep pemasaran adalah pemahaman atas kebutuhan, keinginan dan perilaku para pelanggan. Untuk itu perusahaan harus mampu dan bersedia mendengarkan suara pelanggan (voice of the customer) melalui analisis pasar.
Tujuan utama menganalisis pasar adalah mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang ingin dipenuhi oleh perusahaan dan menetapkan cara merancang serta menetapkan tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Analisis ini menuntut kebutuhan manajer pemasaran dalam memahami berbagai produk alternatif dan substitusi yang tersedia bagi para pelanggan potensial dan proses proses yang digunakan konsumen dalam memutuskan pemilihan merk dan produk.

C.   Riset Pasar
Riset pasar  adalah suatu proses mengumpulkan informasi secara sistematis mengenai pemasaran dan seluk beluknya. Informasi ini, nantinya akan menghasilkan kumpulan info dan insight untuk memutuskan rencana pemasaran yang akan dilakukan.
Tujuan dari riset pemasaran ialah membantu pengambilan keputusan, peningkatan produk, dan mengurangi risiko kegagalan. Banyak tipe riset, tapi yang dasar: primer vs sekunder dan kuantitatif vs kualitatif.
Riset sekunder: kita mengambil data yang sudah ada, misal dari perpustakaan dan internet. Riset jenis ini lebih murah dan lebih cepat. Kelemahannya, kita kesulitan mencari data dan seringkali tidak aktual sehingga tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Untuk riset primer, kita ambil data langsung ke target riset kita, konsumen atau responden. Kelebihan riset jenis ini ialah lebih aktual, bisa customized, tapi lebih mahal dan memakan waktu.
Sementara untuk riset kuantitatif adalah adanya kuesioner (bentuknya numbering) yang bersifat statistik. Sedang riset kualitatif bisa dilakukan dengan grup diskusi, observasi, dan interview.

Macam macam Riset Pasar
a.     Primary Market Research
Primary market research adalah riset yang dilakukan sendiri,bukan dari informasi yang didapat dari data yang telah di publikasi.
1.         Focus groups
2.         Survei konsumen
3.         Persaingan perusahaan
b.     Secondary Market Research
Secondary market research adalah  informasi yang telah dipublikasikan oleh pihak lain dan dapat dipilih mana yang relevan.
Proses Riset
Proses riset terdiri dari beberapa langkah sbb :
        1. Identifikasi dan formulasi problem / peluang
        2. Membuat desain riset
        3. Memilih metode riset dasar
        4. Memilih prosedur sampling
        5. Mengumpulkan data
        6. Menganalisis data
        7. Menyiapkan dan menulis laporan
        8. Menindaklanjuti
        Internet dapat menjadi alat penting dalam melaksanakan riset eksploratori untuk mendefinisikan problem. Banyak organisasi besar memiliki intranet yang memungkinkan periset mengakses informasi yang relevan dengan masalah-masalah organisasi. Pada perusahaan yang sangat besar, proyek riset yang dilaksanakn untuk satu divisi mungkin bernilai bagi divisi lain.Intranet akan membantu manajer dis eluruh jajaran perusahaan untuk menentukan apa yang sudah dikerjakan olehn kelompok lain dan apakah hasilnya relevan dengan problem yang ada saat ini.
Pada organisasi yang lebih besar adalah umum memiliki permintaan riset yang disiapkan setelah tujuan riset ditetapkan. Permintaan riset menggambarkan tindakan yang akan diambil berdasarkan riset, alasan mengapa informasi itu dibutuhkan, bagaimana informasi itu akan digunakan, kelompok sasaran yang akan menjadi sumber informasi, jumlah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek riset dan informasi lain yang terkait dengan permintaan riset.

SUMBER:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar